Materi 4 - Saluran dan Khalayak Kampanye

Zahrah Yovi Kamilah - 10820806 - 3MA14


SALURAN DAN KHALAYAK KAMPANYE


Pada materi ke-empat ini, kita akan bahas mengenai "Saluran dan Khalayak Kampanye". Mengapa suatu kegiatan kampanye itu memerlukan saluran? dan  apa saja yang termasuk dalam saluran kampanye? 

PENGERTIAN SALURAN KAMPANYE 

1. Menurut Schram (1983), saluran kampanye adalah perantara apapun yang memungkinkan pesan - pesan dapat sampai kepada penerima. 

2. Sedangkan, menurut Klingemann dan Rommele (2002), segala bentuk medium yang digunakan untuk menyampaikan pesan pada khalayak. 


SALURAN KAMPANYE

Secara umum terdapat 2 saluran kampanye, yaitu: 

1. Saluran langsung (non mediated)

Misalnya: kunjungan lapangan, penyuluhan, dialog pubic, penyelenggaraan event.

2. Saluran tidak langsung (mediated)

Media umum (Selebaran, news letter, poster, banner, spanduk).

- Media massa (Tv, radio, majalah, surat kabar, film bioskop).

- Media sosial (Facebook, Twitter, Whatsapp, YouTube, Line, Instagram).


Berdasarkan interaksi penyelenggara kampanye dan khalayak

1. Saluran above the line (lini atas): Koran, tv, film.

2. Through the line (lini tengah): Media sosial.

3. Below the line (lini bawah): Saluran tatap muka, penyuluhan, dialog publik, pameran.


KECENDERUNGAN PENYELENGGARA KAMPANYE DALAM MEMANFAATKAN MEDIA 

1. Uni-Directional Campaign (Media Oriented Campaign)

- Tindakan mempengaruhi khalayak dilakukan secara langsung.

- Pesan kampanye mengalir secara linier dari sumber ke penerima melalui media massa.

- Dialog tidak terjadi sepenuhnya mengandalkan media massa.

2. Bi-Directional Campaign (Audience Campaign)

- Karena keterbatasan media, maka memanfaatkan saluran komunikasi kelompok dan  antarpribadi.

- Memanfaatkan pentingnya pemuka pendapat.

 

PENGGUNAAN SALURAN TATAP MUKA DAN MEDIA UMUM DALAM KAMPANYE

Saluran tatap muka memungkingkan munculnya interaksi, pemodelan/percontohan, motivasi, hingga penguatan secara langsung dari penyampai pesan ke khalayak. Contoh dalam Teori Difusi Inovasi, Rogers (2003) menemukan bahwa pembicaraan tentang gagasan inovasi antara khalayak dan para pemuka pendapat di sekitar mereka atau antara pengguna pertama produk memberikan efek pembelajaran dan dorongan perilaku.


KARAKTERISTIK MEDIA UMUM





PENGGUNAAN MEDIA MASSA DALAM KAMPANYE 
Menurut Roper (1985), orang lebih memilih menggunakan TV daripada radio untuk mendapatkan informasi yang umum. Dalam bidang politik pun, kesempatan seseorang calon yang dikampanyekan untuk memenangi suatu pemilu bergantung pada penggunaan media massa. Kemudian, pada bidang periklanan juga kian bergeser dimana khalayak tidak lagi menyadari keberadaan dalam terpaan iklan. 
Contoh: penggunaan mobil Chevrolet Camaro sebagai bumble bee dalam film transformers tidak disadari berfungsi juga sebagai iklan.

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM KAMPANYE 

Pada tahun 2000 landscape media kampanye berubah, kehadiran media sosial mulai mewarnai cara berkampanye. Popularitas penggunaan media sosial dimulai ketika Barack Obama menggunakan saluran youtube sebagai saluran pengumuman dirinya menjadi calon presiden amerika 2007. Setelah itu praktis media sosial seperti youtube, Facebook, Twitter mendominasi pertukaran pesan kampanye dalam dunia politik.

Media online yang murah dan mampu melakukan penetrasi yang masif sekaligus personal kepada khalayak yang akan mengalahkan iklan komersial yang mahal. Sedangkan, menurut Rice dan Atkin (2009) menyatakan bahwa kampanye saat ini mulai bermigrasi dari media massa ke media sosial.

Lalu kenapa media sosial begitu cepat popular? 

Jawaban nya itu karena setiap orang mampu menyampaikan pesan. Pesan - pesan tersebut sangat beragam yang dapat menjadi negatif, mengintervensi, dan mendistorsi dan dapat memicu timbulnya media sumber hoax. 


ASPEK YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN MEDIA 


BAGAIMANA MENGEFEKTIFKAN MEDIA DALAM KEGIATAN KAMPANYE?

1. Menggunakan banyak sumber.

2. Memasukan kegiatan kampanye ke dalam komunitas yang lebih besar.

3. Tetap bersandar pada prinsip kesegaran dalam meraih khalayak.


MEDIA MONITORING 

Media monitoring dapat diartikan sebagai kegiatan pemantauan luaran dan isi media massa yang berkaitan dengan isu, gagasan atau topik yang sedang dikampanyekan.

Kegunaan Media Monitoring :

1.Memantau bagaimana media massa mengagendakan atau memosisikan isu-isu yang sedang dikampanyekan, termasuk bagaimana mereka membingkai isu tersebut.

2. Penyelenggaraan kampanye menyadari bagaimana isu, gagasan dan topik yang sedang dikampanyekan dipersepsi oleh media, dengan cara ini juga membantu secara cepat memberikan umpan balik.

3. Membantu mengetahui apakah ada bias dan distorsi dalam pemberitaan kampanye.

4. Memperoleh gambaran bagaimana kompetitor disajikan dalam media massa.

5. Memantau segala jenis publikasi.

6. Mengetahui kelemahan dan kekuatan dari strategi media yang dijalankan.

Comments

Popular posts from this blog

Materi 1 - Definisi Kampanye