Materi 1 - Definisi Kampanye


Zahrah Yovi Kamilah - 10820806 - 3MA14 


PENGERTIAN KAMPANYE

Apakah kamu pernah melihat spanduk calon bupati, gubernur, atau bahkan presiden? Ini adalah salah satu bagian dari kampanye. Para calon pemimpin menggunakan berbagai media untuk mempromosikan diri agar dipilih sebagai wakil rakyat. 

Ketika pertama kali membahas tentang kampanye, pertanyaan seperti "Apakah kampanye berhubungan dengan politik?" langsung muncul di kepala saya. Mengingat adanya kampanye membuat masyarakat dapat mengenal calon kandidat dengan baik. Mulai dari latar belakang, visi misi dan tujuan yang disung untuk memimpin suatu daerah atau negara.

Kampanye adalah aktivitas komunikasi atau kegiatan penyampaian informasi yang dilakukan secara terencana untuk mendidik, meyakinkan, mempengaruhi serta mengambil simpati individu atau masyarakat menggunakan berbagai media untuk memenuhi target dalam satuan waktu tertentu. Sedangkan, propaganda adalah informasi atau ide yang disebarluaskan suatu kelompok, organisasi, atau pemerintah, bertujuan mempengaruhi pandangan serta tingkah laku sasarannya. 


PERBEDAAN KAMPANYE DAN PROPAGANDA 

Kampanye dan propaganda memiliki perbedaan, yaitu:


PERSAMAAN KAMPANYE DAN PROPAGANDA

Kampanye dan propaganda memiliki persamaan, yaitu: 

  • kampanye dan propaganda memiliki tindakan komunikasi yang terencana.

  • Ditunjukkan untuk mempengaruhi khalayak.

  • “Mencegat” khalayak hampir di semua sudut dengan menggunakan saluran komunikasi yang ada.

  • Menyajikan berbagai gagasan dan pesan dengan penuh keyakinan tanpa keraguan sedikitpun.



CIRI - CIRI KAMPANYE
  • Tindakan kampanye yang ditunjukan menciptakan efek atau dampak tertentu.

  • Jumlah khalayak dan sasaran yang besar.

  • Biasanya dipusatkan pada kurun waktu tertentu.

  • Melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi.



TUJUAN KAMPANYE 
  • Untuk melakukan perubahan.

  • Upaya perubahan yang dilakukan selalu berkaitan dengan aspek  (Pfau dan Parrot, 1993):

  1. Pengetahuan (knowledge)

  2. Sikap (attitude)

  3. Perilaku (behavioural)

Menurut Ostergaard (2002) ketiga aspek tersebut disebut dengan istilah 3A yaitu, awareness, attitude, dan action.


JENIS KAMPANYE MENURUT CHARLESS U. LARSON (1992)

1. Product Oriented Campaigns
Product Oriented Campaigns atau bisa disebut dengan Campaign and Corporate Campaign adalah suatu kampanye yang berorientasi pada produk di lingkungan bisnis namun tidak hanya menjual sebuah produk tetapi diarahkan untuk membangun suatu merek perusahaan (Corporate Branding) dan CSR.

2. Candidate Oriented Campaigns

Candidate Oriented Campaigns atau bisa disebut dengan kampanye berorientasi kandidat. Kampanye ini bertujuan untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap calon-calon yang akan diajukan partai politik yang menduduki jabatan politik melalui pemilu.

3. Ideologically or Cause Oriented Campaigns

Ideologically or Cause Oriented Campaign adalah kampanye yang bertujuan untuk menangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang berkaitan pada perubahan sosial. 

Dari adanya jenis kampanye tersebut, Ross mengembangkan istilah "Four Primary Persuasive Orientation of Campaign" yang terbagi dalam 4 jenis, yaitu : 

1. Effort to select candidate

Digunakan untuk menyeleksi orang-orang yang mengikuti kegiatan kampanye.

 2. The selling of product or service

Digunakan untuk menjual produk dan juga jasa. 

3. Social reform efforts to form or change attitudes or behaviors on an issue

Digunakan untuk merubah sikap dan juga perilaku khalayak terhadap suatu isu dan permasalahan (kampanye tersebut dilakukan).

4.  Efforts to improve the images of organization or person

Digunakan untuk memberikan citra yang baik bagi organisasi.


MODEL KAMPANYE LAINNYA 

Terdapat beberapa model-model kampanye lainnya, yaitu: 

1. Model komponensial kampanye (Compomential Campaign Model)

Pelaku kampanye memberikan pesan kepada khalayak dan memberikan sebuah efek, pada saat pesan disampaikan kepada khalayak tidak selalu berjalan dengan baik, bisa jadi terdapat gangguan yang timbul sehingga mempengaruhi saluran (media massa) yang digunakan pada saat pengiriman pesan ketika proses kampanye berlangsung, gangguan tersebut  mempengaruhi efek yang terjadi. 

2. Model Proses Pengaruh Kampanye

Terdiri dari beberapa unsur yaitu sumber yang kolektif, beberapa saluran seperti media massa dan lain sebagainya, banyaknya pesan, sistem seleksi di suatu kondisi (situasi, persepsi, kelompok atau organisasi dan perhatian), jangkauan khalayak yang bervariasi dan juga dampak yang ditimbulkan seperti kognitif, afektif, perilaku.

3. Model Kampanye Ostergaard

Berawal dari sebuah permasalahan sehingga dilakukan kampanye yang memberikan perubahan terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku khalayak sehingga menghasilkan kebiasaan baru untuk mengurangi permasalahan.

4. The Five Functional Stages Development 

Terdiri dari identifikasi terhadap masalah sehingga berlangsungnya kampanye sehingga bentuk, warna, lagu, maupun slogan kampanye dapat disesuaikan dengan permasalahannya, legitimasi khalayak terhadap masalah tersebut pada saat proses kampanye biasa ditujukan dengan pendapatan pada hasil polling/voting juga testimoni, partisipasi khalayak terhadap kegiatan kampanye yang dilakukan, penetrasi adalah dimana khalayak sudah merasa simpati terhadap proses kampanye tersebut sehingga khalayak akan mendukung kegiatan tersebut , dan distribusi yaitu dimana tujuan kampanye sudah tercapai.

5. Model The Communicative Functions Model 

Model ini ditujukan kepada jenis kampanye Candidate Oriented Campaigns yang terdiri dari surfacing, primary, nomination, election.

6. Model Kampanye Nowak dan Warneryd  

Model ini dapat memberikan efek yang diharapkan terdiri dari persaingan komunikasi (gangguan kampanye yang muncul perlu diperhitungkan), objek kampanye (ditujukan secara spesifik), target populasi (dapat dikelompokan sesuai seberapa sulit dan mudahnya khalayak dijangkau oleh pesan kampanye).

7. The Diffusion of Innovation Model 

Terdiri dari tahap informasi (khalayak diberikan informasi pada saat kampanye berlangsung), tahap persuasi (khalayak menyukai kampanye mengenai permasalahan tersebut), tahap membuat keputusan (khalayak memberikan keputusan mengenai kampanye tersebut), tahap evaluasi (dimana khalayak telah mencoba hal-hal terkait kampanye tersebut seperti produk, dsb).

8. Model Kampanye Komunikasi Kesehatan Strategis

Model kampanye ini berfokus dalam mempengaruhi masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat sesuai dengan tujuan dari kampanye yang penulis rancang, yakni mengkonsumsi serat. 

9. Model Komponen dan Tahapan Kampanye Simon  

Robert E. Simons (1990), professor komunikasi dari Universitas Boston-Amerika Serikat, yang menegaskan bahwa keberhasilan mencapai tujuan kampanye banyak ditentukan oleh kemampuan kita dalam merancang, menerapkan dan mengevaluasi program kampanye secara sistematis dan strategis.

10.Model Manajemen Kampanye 

Membahas tentang proses pengelolaan kegiatan kampanye (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi) secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.


STUDI KASUS 

Ideologically or Cause Oriented Campaigns



Kampanye ini termasuk dalam jenis Ideologically or Cause Oriented Campaigns. Dalam kampanye ini pesan yang terkandung yaitu agar masyarakat dapat meningkatkan kesadaran untuk turut mengurangi penggunaan plastik melalui pengunaan tas belanja sendiri. Dalam langkah kampanye yang dilakukan pemerintah ini sudah sampai pada tahap pengetahuan (knowledge) yaitu pemerintah menemukan cara agar kita dapat mengurangi pengunaan kantong pelastik dengan membawa kantong belanja sendiri.

Kantong plastik membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk terurai di tempat pembuangan  sampah sementara dengan kita menggunakan reusable bag, selain mendukung kelestarian makhluk hidup, kita juga ikut melestarikan sumber daya alam seperti minyak bumi dan gas untuk penggunaan yang lebih bermanfaat. 

Maka dari itu, kampanye ini termasuk ke dalam jenis deologically or Cause Oriented Campaign karena dapat manangani masalah-masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku yang berkaitan pada perubahan sosial di masyarakayat. 

Comments